Saat ini, muncul dan populernya artis pendatang baru di dunia perdangdutan Indonesia seperti Sazkia Gotik, Siti Badriah, Ayu Ting Ting, Trio Macan, Jenita Janet semakin memperkuat asumsi masyarakat pada umumnya bahwa Biduan dan Penyanyi Dangdut itu identik dengan Wanita. Benar tidaknya asumsi tersebut, mari kita analisis...
Entah apa yang menjadi faktor bahwa penyanyi dangdut itu seolah-olah identik dan hanya dimiliki kaum perempuan. Namun yang jelas, percaya atau tidak, saya yakin bahwa ketika anda mendengar atau menyebut kata penyanyi dangdut, maka yang terlintas dalam pikiran anda adalah kaum hawa, betulkan?
Pasca era 2000 sampai sekarang atau sejak munculnya aliran Dangdut Koplo (terlebih lagi setelah tahun 2010), sesuatu yang tidak balance sebenarnya sedang melanda dunia Dangdut tanah air. Baik hanya ketika kita berkata dan juga perkembangan biduan itu sendiri.
Ketika kita sebut atau dengar kata 'penyanyi Dangdut' yang terlintas dalam pikiran kita adalah kaum perempuan. Demikan halnya para pendatang baru yang begitu menjamur di seantero nusantara ini.
Mari kita tengok ke belakang sejenak ketika nama-nama seperti Mansyur S, Arafiq, Ona Sutera, Abiem Ngesti, Caca Handika, Meggy Z, Hamdan ATT, Imam S Arifin, Yus Yunus, Asep Irama dan sebagainya, begitu menghiasi wajah-wajah penyanyi Dangdut tanah air di era 60an sampai 90an. Artinya, waktu itu jumlah antara pria dan wanita setara. Hal yang sangat berbanding terbalik dengan apa yang terjadi sekarang.
Contoh kasus, pernahkah anda membaca, mendengar, atau sekedar melihat sebuah topik atau tema goyang erotis, seronok dan vulgar di panggung, misalnya, lalu yang terlintas dalam pikiran dan benak kita adalah seorang laki-laki?. atau topik lain misal tentang penyanyi Dangdut terlaris di Youtube. Lucu sekali bukan jika ternyata topik atau tema tersebut membahas dan memberita dan videokan pedangdut pria?.
Dari analisis di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa untuk saat ini, popularitas penyanyi laki-laki jelas kalah jauh dengan wanita, karena konsumsi publik saat ini lebih ke arah goyangan yang memang sangat identik dengan kaum hawa. Asumsi goyangan itulah yang menyebabkan biduan dangdut itu identik dengan wanita.