Aksi goyang porno dan vulgar di atas panggung seakan tak lagi menjadi hal yang tabu untuk masyarakat kita. Baik bagi pelaku ataupun si penonton sendiri. Bahkan tak sedikit diantara mereka yang justru terpengaruh oleh teriakan-teriakan penonton saat mentas. Teriakan "turun", "jelek" dan hinaan lainnya sering membuat pedangdut (pendatang baru) rela melakukan apa saja demi memuaskan penonton. Alhasil aksi pornoaksi dan erotisme pun tak terhindarkan bagi penyanyi yang memiliki nurani yang ciut.
Dalam Blog Dangdut Indonesia (yang menginspirasi saya untuk menulis topik ini) juga telah dikupas habis berkaitan dengan hal-hal seperti ini, misalnya dalam posting penyanyi Dangdut yang bebas digerayangi anunya. Akan tetapi sebagai bahan tambahan saya akan berusaha untuk memperluas topik ke arah penyelesaian atau solusi.
Alangkah lebih baiknya jika yang menyadarkan mereka itu adalah penonton sendiri. Ini mungkin akan menjadi obat yang mujarab guna menghilangkan kebiasaan penyanyi dengan aksi goyang erotis, porno dan vulgar di area panggung. Ketika si biduan tampil seronok, penontonlah yang meneriakkan "turun" atau "jelek" atau perkataan yang membuat malu biduan tersebut. Tapi mungkinkah hal itu bisa dilakukan, sementara mereka yang datang berduyun-duyun itu terpengaruh oleh minuman keras...ini menjadi tugas berat semua unsur dan elemen Dangdut. Mungkin perlu diadakan staff khusus musik ini di seluruh nusantara, SATGASDUT misalnya, yang salah satu tugas dan kewajiban pentingnya adalah sebagai kontrol sebuah pertunjukkan Dangdut. InsyaAllah dengan dua solusi tersebut, aksi goyang lewat batas bisa diminimalisir
Mohon maaf videonya sudah dihapus oleh pemilik akun..